Text
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAERAH RAWAN BANJIR DI KOTA BANDUNG MENGGUNAKAN METODE FUZZY TSUKAMOTO
ABSTRAK
Permasalahan yang diteliti dalam penilitian ini berupa aspek fisik dasar yang
berperan dalam menentukan kawasan rawan banjir. Maksud penelitian ini adalah
untuk mengkaji aspek-aspek yang terkait penetapan kawasan berpotensi banjir
dengan memanfaatkan teknologi SIG (sistem informasi geografis) dan
diimplementasikan menjadi sebuah web. Pola pikir dalam menyelesaikan
permasalahan titik rawan banjir adalah menggunakan metode Fuzzy Tsukamoto.
Hasil penelitian terhadap tiga aspek fisik dasar yang dianggap berperan dalam
penetapan kawasan berpotensi banjir, yaitu curah hujan, ketinggian daerah dan
jumlah biopori menunjukkan bahwa sebagian kawasan di Kota Bandung.
Berdasarkan perhitungan nilai total hasil analisis, daerah tersebut dapat
diklasifikasikan menjadi tiga kawasan, yaitu kawasan sarangat rawan banjir
mempunyai nilai 75-100, kawasan rawan banjir mempunyai skor 45-74 dan
kawasan aman dari banjir mempunyai nilai 0-44. Daerah yang berpotensi banjir
umumnya berada di sekitar wilayah rawan banjir. Daerah yang relatif aman
umumnya menempati topografi perbukitan atau dengan ketinggian daerah yang
tinggi dan kawasan daearah yang stabil. Hasil analisis penetapan kawasan banjir
menggunakan Sistem Informasi Geografis tidak terlalu jauh berbeda dengan
kondisi di lapangan. Seperti sudah kita ketahui bahwa daerah tersebut memang
merupakan langganan banjir.
Kata kunci : Curah Hujan, Ketinggian Daerah, Jumlah Biopori, Fuzzy
Tsukamoto SIG (Sistem Informasi Geografis)
Tidak tersedia versi lain